Resensi Novel "12 Menit Untuk Selamanya"

Judul: 12 Menit Untuk Selamanya
Penulis: Oka Aurora
Penerbit: Noura Books
Tahun Terbit: 2013
Tebal Buku: 343 Halaman
ISBN: 978-602-7816-33-6

          Elaine, wanita dari jakarta pemain biola yang handal, yakin bahwa musik adalah segala-galanya. Lalu karna demi impian ayahnya, elaine harus meninggalkan impian-impiannya di Jakarta dan pindah mengikuti ayahnya ke Bontang, Kalimantan Timur. Dia kira dia tidak akan betah selama di bontang, tapi ternyata, dia jatuh cinta dengan Marching Band Bontang Pupuk Kaltim. Dia mendaftar di MB tersebut, sebelum dia menjadi anggota inti, elaine di nobatkan sebagai Cadet Band. Kecintaan elaine di Marching Band ini semakin bertumbuh. Namun ayahnya menentang, menganggapnya sia-sia. Dan elaine diterima menjadi anggota inti sebagai pemain marimba.
          Tara, pemain Snare Drum yang mengalami kekurangan dalam pendengarannya, namun sangat baik dalam menjaga tempo ketukan. Ia mempunyai masa lalu yang menghantuinya dan membuat ia hampir patah semangat sebagai anggota Marching Band pupuk Kaltim. Pendengarannya rusak karna kecelakaan disaat ia masih kecil karna kecelakaan bersama ayah dan ibunya. Akibat kecelakaan itu, ayahnya meninggal, ibunya sempat depresi lama dan berusaha menenangkan dirinya kembali dengan pergi ke luar negri untuk melanjutkan studinya. Tara tinggal bersama oma opanua di bontang. Tara selalu merasa bahwa ibunya tidak sayang dengannya karna sudah "membuang" dirinya ke oma dan opanya.
          Lahang, pemain Color Guard yang hanya mempunyai 1 ayah yang sangat dia sayang. Namun dia harus selalu terburu-buru karna tanggungan latihan yang harus dia lakuin, dan ayahnya yang kritis dirumahnya. Tidak ada uang untuk membawa kerumah sakit, lahang hanya bisa meminta tolong oleh dukun yang ada di daerah sana untuk selalu menjaga ayahnya ketika lahang sedang berlatih. Jarak yang harus ia tempuh dari rumahnya ke stadion tempat mereka berlatih sangat jauh. Melewati pesisir pantai, melewati jembatan panjang yang sudah keropos, melewati hutan dan semak belukar yang mungkin saja jika tidak hati-hati kulit lahang akan robek walau hanya dengan satu goresan ranting itu. Perjalanan itu harus dia lewati setiap 1 minggu 3 kali, dikejar dengan waktu latihan di stadion yang tidak boleh telat. Lahang harus berlari dari rumah nya hingga stadion untuk bisa tepat waktu.
          Rene, pelatih Marching Band Bontang Pupuk Kaltim. Bermimpi membawa tim Marching Band asuhannya menjadi juara. Rintangan demi rintangan rene lewati untuk tetap bisa membawa MBPKT datang ke Istora Senayan Jakarta untuk menampilkan suguhan terbaik. Rene ingin membuktikan bahwa meskipun mereka hanya datang dari sebuah pelosok kota di Indonesia, meskipun orang lain menganggap itu mustahil. Tapi rene bisa membuktikannya.
          Rintangan demi rintangan datang menimpa anggota-anggota MBPKT. Elaine, yang dilarang datang mengikuti GPMB di Istora oleh ayahnya, tara yang mengundurkan diri dari MBPKT karna ia merasa ia tak sanggup, lahang yang mendengar kabar ayahnya meninggal ketika detik-detik GPMB akan dimulai, ketika lahang sudah sampai di Istora dan memakai kostum kebanggaannya. Namun semuanya berubah seiring waktu dengan kesabaran dan kegigihan rene. Ayah elaine berubah pikiran dan mengizinkan elaine mengikuti GPMB, rene membujuk tara untuk kembali mengikuti latihan dan menjadi anggota untuk tampil di GPMB tidak sia-sia, karna tara berhasil kembali ke MBPKT, lahang yang sudah ingin kembali ke bontang, namun lagi-lagi rene memberi semangat dan meyakinkan lahang untuk tetap melanjutkan lombanya dan membuktikan bahwa ia bisa membanggakan ayahnya.
          Mereka berlatih ribuan jam hanya demi 12 menit penentuan. Mereka bertekad membuktikan pada dunia. Bahwa mimpi harus kau percayai agar terwujud. Dreaming is believing. Dan bersama-sama mereka akan menyerukan, Vincero!




Comments